pertanian nusantara PT NASA

pertanian nusantara PT NASA

Breaking News

gimana cara membuat merawat memulihkan tanaman cabai agar berbuah dan berdaun lebat dengan produk organik nasa

Saya sering bilang ke kawan-kawan kalau budidaya cabai itu ada daya tariknya tersendiri, beda dengan membudidaya tanaman lain. Seperti ada “magnetnya” Buktinya, banyak petani yang saya perhatikan, mereka lagi dan lagi menanam cabai dalam waktu lama, belasan atau bahkan puluhan tahun tanpa kenal bosan dan capek, padahal saya perhatikan juga mereka jauh lebih sering ruginya ketimbang untungya..

Tapi kenapa nanam lagi nanam lagi?? Bahkan ketika saya anjurkan untuk menanam tanaman jenis lain biar tak rugi terus, beberapa petani malah tertawa dan sepertinya nggak minat banget… hehehe Saya akui, memang ada kepuasan tersendiri dengan menanam cabai. Saat tanaman cabai mulai berbuah ranum, tumbuh subur dan buahnya lebat, saya sering betah dibuatnya. 

Saya sering berlama-lama di kebun, merawat dan memandangi tanaman cabai saya. Saat sinar matahari pagi menyoroti buah-buah cabai, buah-buah cabai itu menggerilap bergelantungan. berkilauan bagaikan berlian. Benar-benar membuat betah. Dari pagi sampai sore berkutat di kebun, serasa hanya satu jam saja. Pada situasi demikian, biasanya saya sudah tidak memikirkan berapa harga jual cabe atau berapa hasil panen nanti, yang penting tanaman subur, sehat dan berbuah lebat.


Bagaimana sih, agar tanaman cabai bisa berbuah lebat? apa rahasianya?
Rahasianya, hanya ada pada Tuhan semata, hehe. Namun, ada beberapa tips yang bisa kita usahakan untuk mendorong tanaman cabai berbuah lebih rajin dan lebih lebat. Silakan catat dan terapkan sendiri di lahan Sahabat organik semua di tanah air. Ini adalah hasil pengalaman dan praktek saya sendiri di lapangan, dan memang secara teori cukup singkron dengan apa yang ditemukan oleh pakar-pakar di laboratorium modern.

TIPS 1 – TURUNKAN NITROGEN (N). 

Saat tanaman mulai belajar berbunga, maka pemberian pupuk yang mengandung NITROGEN harus mulai dikurangi, namun itu pun harus secara bertahap, jangan ujug-ujug. Nitrogen hanya membuat tanaman kita rajin berdaun saja, malas berbuah. Pada tanaman cabai, biasanya saya mulai menurunkan kadar Nitrogen pada usia tanaman 5 atau 6 minggu setelah tanam, karena pada usia ini tanaman sudah mulai berbunga.

TIPS 2 – TINGKATKAN FOSFOR (P). 

Jika Nitrogen perlu dikurangi, pada fase pembentukan bunga dan buah ini kita perlu menggenjot asupan fosfor (P). Fosfor penting untuk pembentukan buah cabai, karena ia berperan membawa air ke sel-sel sehingga buah dapat berkembang. Fosfor juga penting untuk fotosintesis, respirasi dan sintesa protein. Kekurangan fosfor sering terjadi karena pola pemupukan yang kita lakukan tidak benar, baik pada saat olah lahan (pupuk dasar) dan terutama sekali pada saat pemupukan susulan (pengocoran) rutin. Tanaman cabai yang kekurangan fosfor biasanya memiliki daun yang kecil-kecil, seperti mengkerut, kaku, dan berwarna hijau gelap tak sedap. Daun yang lebih tua biasanya yang terpengaruh pertama kali. Sedangkan pada tomat, jagung dan tanaman palawija lain, daun biasanya menjadi keunguan.

TIPS 3 – TINGKATKAN POTASSIUM/KALIUM (K). 

Selain Fosfor, unsur lainnya yang dominan dalam pembentukan buah cabai adalah Potassium, atau dikenal juga Kalium (K). Tanaman cabai cukup rakus melahap Kalium terutama pada saat buah cabai sedang membesar.
Gejala defisiensi atau kekurangan hara K dimulai pada daun yang lebih tua dan melaju ke daun muda. Daun seperti terbakar di bagian tepinya disertai mengelinting. Kurangnya kalium dapat menyebabkan kematangan yang tidak merata pada buah cabai.  Pertumbuhan tanaman juga terhambat dan produksi buah kurang.

TIPS 4 – BERI RANGSANGAN HORMON/ZPT

Ada ratusan hormon atau zat pengatur tumbuh (ZPT) untuk tumbuhan, baik yang dihasilkan alami oleh tumbuhan sendiri maupun yang dihasilkan oleh organisme non-tumbuhan, atau yang dibuat secara sintetis oleh manusia. Beberapa dari hormon ini ada yang berperan mendorong produksi bunga dan buah, misalnya saja giberelin.

TIPS 6 – BERI MIKROBA PENYUBUR.

Di alam, terdapat berbagai jenis mikroorganisme penyubur tanah, seperti Azotobacter sp., Rhizobium, Penicillium, Bacillus, dll. Mahluk-mahluk super kecil ini menyuburkan tanah dengan cara mengaktifkan potensi-potensi mineral tanah yang tersembunyi dan tidak berfungsi. Mereka bekerja dengan caranya sendiri dan hebatnya bisa mengembalikan kondisi tanah dalam waktu yang relatif singkat.

Untuk pemesanan bisa hubungi kami :

Yusuf Prayogo

Ponsel 0857 2901 8309
Pin BB -

Alamat Krembangan Panjatan 55655 Kulonprogo - Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By PERTANIAN NUSANTARA